LEMBAGA PENYELENGGARA
Temu Komunitas Film Indonesia 2016
Kontak
temukomunitasfilm@gmail.com
0812 8597 5183
CLC Purbalingga
CLC Purbalingga berdiri pada 4 Maret 2006. Fokus kegiatan CLC Purbalingga meliputi lokakarya, produksi, pemutaran, perpustakaan, distribusi, dan festival film.
Jaringan Kerja Film Banyumas
JKFB adalah asosiasi komunitas film di Banyumas Raya (Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, dan Cilacap) yang berdiri sejak 2007 dan saat ini berdomisili di Purbalingga. JKFB merupakan lembaga fasilitator dan mediator dalam mengembangkan dan memajukan kegiatan perfilman di Banyumas Raya.
Cinema Poetica
Cinema Poetica adalah kolektif kritikus, jurnalis, akademisi, peneliti, dan pegiat film. Dirintis pada 14 Oktober 2010, Cinema Poetica berfokus pada produksi dan distribusi pengetahuan sinema bagi publik, sebagai tanggapan terhadap minimnya literatur tentang film di Indonesia, serta minimnya kajian tentang sinema Indonesia pada umumnya.
Boemboe
Didirikan pada 2003, Boemboe adalah organisasi berbasis online yang fokus pada promosi/distribusi film pendek Indonesia, membangun jaringan kerja antar pembuat film, komunitas film, kine klub, festival film lokal dan pada saat bersamaan membangun hubungan yang baik dengan kegiatan film pendek di luar Indonesia.
Serunya
Sebuah perusahaan film yang sejak 2007 telah melahirkan sejumlah penulis skenario film bioskop maupun televisi melalui kegiatan pelatihan, juga menjadi agen/manajer untuk sejumlah penulis skenario profesional. Pada 2014, serunya mendapat nominasi Apresiasi Film Indonesia untuk kategori institusi pendidikan.
Viddsee
Viddsee adalah sebuah multiplatform online yang mengumpulkan dan memilih film pendek Asia terbaik untuk ditampilkan di platform kami. Viddsee memiliki basis audiens internasional yang luas, mempromosikan film pendek Asia terbaik ke seluruh jaringan film pendek, festival, film market, dan banyak lainnya.
TIM KERJA
Temu Komunitas Film Indonesia 2016
Dimas Jayasrana
Saat ini bekerja dengan Viddsee sebagai content manager untuk wilayah Indonesia. Fokus pada membangun jejaring komunitas film sejak 2001, banyak terlibat di kegiatan seputar komunitas dan festival film. Aktif sebagai direktur program Festival Film Purbalingga.
Nanki Nirmanto
Saat ini menjadi manajer program di CLC Purbalingga. Selain itu juga sering menjadi mentor workshop produksi film untuk pelajar terutama dalam bidang manajemen produksi. Dan sejak 2010 bertanggungjawab sebagai manajer Festival Film Purbalingga, sampai sekarang.
Adrian Jonathan Pasaribu
Pemimpin redaksi dan salah satu pendiri Cinema Poetica. Ia percaya dialektika tidak saja mengatur hajat hidup warga, tapi juga perkara asmara. Dari 2007 sampai 2010, mondar-mandir sebagai pengurus program di Kinoki, bioskop alternatif di Yogyakarta. Sempat terlibat di filmindonesia.or.id sebagai anggota redaksi, Festival Film Solo sebagai kurator, dan Berlinale Talent Campus 2013 sebagai kritikus film.
Agus Mediarta
Saat ini bekerja sebagai pengajar tidak tetap di Fakultas Film dan Televisi, Universitas Multimedia Nusantara. Turut mengelola database situs filmindonesia.or.id. Pernah terlibat di Yayasan Konfiden sejak 2002, menjadi koordinator dewan program Festival Film Pendek Konfiden 2006-2009, dan salah satu kurator program Sejarah Adalah Sekarang 2007-2008 di Kineforum.
Lulu Ratna
Aktif terlibat sebagai penyelenggara kegiatan dan festival film sejak 1999, di antaranya JiFFest 1999, FFVII 2000-2002, Europe on Screen 2007-2011 serta ChopShots 2012 & 2014. Aktif di Organisasi Boemboe yang fokus pada promosi/distribusi film pendek Indonesia sejak 2003, juga aktif memberikan workshop festival film bersama COFFIE (Coordination for Film Festival in Indonesia) sejak 2012. Sering diundang menjadi juri untuk berbagai festival dan kompetisi film, di dalam dan luar Indonesia. Kini bekerja sebagai koordinator acara bulanan Hari Film Nasional di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.
Arie Kartikasari
Saat ini bekerja sebagai Project Assistant di In-Docs, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung perkembangan film dokumenter di Indonesia. Belajar manajemen produksi film saat mahasiswa, berkenalan dengan semesta komunitas film saat menjadi sukarelawan Festival Film Pendek Konfiden 2006.
Perdana Kartawiyudha
Pendiri dan direktur Serunya Screenwriting. Peraih nominasi FFI untuk ketegori penulisan skenario terbaik dalam film Cinta Tapi Beda bersama dua rekan penulisnya pada 2013. Pada tahun yang sama, Perdana dipercaya rekan seprofesinya untuk menjadi ketua Asosiasi Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR). Alumni skenario film IKJ ini, kini aktif mengajar skenario di sejumlah institusi pendidikan sebagai dosen lepas. Skenario film pendek yang pernah ia tulis: Anak-Anak Lumpur (2009), Terjunjung 9 (2005), dan Dunia Ini Panggung Sandiwara: Ceritanya Mudah Berubah (2007).
Damar Ardi
Aktif di berbagai kegiatan perfilman sejak 2002, Damar Ardi sekarang bekerja sebagai programmer di XXI Short Film Festival. Pada 2015, ia dan beberapa temannya mendirikan Raketti Films, sebuah organisasi yang berfokus pada distribusi film alternatif.
Arief Ash Shiddiq
Saat ini bekerja di Wahana Penulis sebagai editor cerita dan pengembang naskah. Menyukai film dan dunia cerita sejak kecil, dan mulai mendalaminya sebagai profesi sejak 2005.
Idaman Andarsmoko
Idaman Andarmosoko dikenal sebagai fasilitator untuk organisasi laba maupun nirlaba terutama di bidang hak asasi manusia, manajemen informasi dan manajemen pengetahuan. Idaman banyak menangani acara-acara sebagai fasilitator, di antaranya tacticaltech.org, HIVOS, Global Partners Associate, Ford Foundation, Combine Resource Institute.
Ahsan Andrian
Dikenal sebagai editor penerima Piala Citra, Ahsan Andrian sejak lama berkutat dengan kegiatan pemutaran festival film sebagai kepala teknisi pemutaran. Pengetahuannya mengenai teknologi pemutaran film, berasal dari pembelajaran di lapangan ketika menjadi bagian pengelola Festival Film Pendek Konfiden.